Jakarta7news - PPMI merupakan suatu organisasi kepemudaan yang tersebar di seluruh Indonesia. PPMI lahir atas dasar rasa persatuan, persaudaraan dan rasa nasionalisme antara sesama pemuda yang telah mengemban tugas NKRI sebagai peserta program pertukaran Pemuda Antar Provinsi atau sekarang menjadi Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP).
Hari ini, Sabtu (16/9) bertempat di Hotel The Molvcaa, Jl. Kebon Kacang Raya, Menteng, Jakarta Pusat terlaksana kegiatan Pelantikan Pengurus Dewan Pengurus Pusat Purna Prakarya Muda Indonesia Masa Bakti 2017-2020
Rencananya acara pelantikan dan pembukaan rakernas yang akan berlangsung 2 hari (16-17 September) akan dibuka oleh Staf Khusus Kemenpora, Zainul Munasichin, M.A.
Dalam sambutannya Ketua Umum Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI), Muhammad Ramdhan Uleyo mengatakan bahwa PPMI tidak akan kuat tanpa dukungan para pengurus daerah PPMI.
“Di PPMI saya mampu tumbuh dan berkembang berkat dukungan para kawan-kawan pengurus daerah yang mengawal program-program pengurus pusat. Untuk itu saya butuh bantuan dan kawan semua dalam rangka menjalankan semua progran organisasi PPMI ini,” jelasnya.
Sedangkan M. Fauzi, S.H., selaku demisioner Ketua DPP Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) menegaskan bahwa pentingnya regenerasi kepemimpinan di PPMI.
Dan terakhir kata sambutan sekaligus membuka Rakernas Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) yaitu Zainul Munasichin, M.A., yang menjabat sebagai Staf Khusus Menpora mengatakan bahwa Kemenpora memiliki program baru yaitu pembangunan pemuda berbasis agama.
“Program ini dilatar belakang oleh Menpora Imam Nachrowi yang berbasis santri atau pesantren dan adanya ancaman destruktif kepada pemuda yaitu masalah narkoba, radikalisme (terorisme), konsumerisme dan hedonisme (pergaulan bebas),” katanya.
Selain itu masalah terbesar lainnya yang perlu diperhatikan saat ini adalah masalah pendidikan dan kompetensi para Pemuda Bangsa ini.
“Para pemuda Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kompetensinya dalam bentuk pendidikan yang baik sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain,” ujarnya.
Pemerintah dalam hal ini Kemenpora fokus untuk memperhatikan skill dan kompetensi para pemuda lewat pemberian bea siswa kepada aktivis organisasi kepemudaan termasuk PPMI. Dan untuk masa depan, demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia, para pemuda juga mau belajar dan menyerap teknologi informasi. Teknologi informasi ini sangat membantu untuk mencapaian hasil kerja yang efisien, cepat dan efektif.
“Teknologi informasi selain bermanfaat positif juga bisa berbahaya untuk pemuda itu sendiri, contohnya informasi pembuatan bom, kejahatan online, informasi hoax dan lain-lain. Untuk itulah pemuda harus membentengi diri dengan akhlak dan moral yang baik,” harap Zainul.